Ibu-ibu pasti kesel dengan buah ( eh...buah apa sayur yah? ) yang satu ini namanya cabe, cabai, lombok atau kata orang sunda cengek ( hahah...klo salah tulis maap ya ane bukan orang sunda ), ginama gak kesel harganya yang sensitif kaya cwek PMS ajah dikit-dikit naik apalagi kalau pas hari-hari besar seperti Puasa, Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, Liburan Sekolah, apalagi kalau musim banjir haduh harganya bisa saingan sama daging sapi.
Hahah...begitulah kira-kira curcol dari ibu-ibu pkk. Sebenarnya ada solusi untuk permasalahan yang satu ini, yaitu tanaman sendiri donk tentunya hahahh. Tapi ya namanya juga ibu-ibu banyak alesan ga punya lahan lah, sibuk ini lah sibuk itu lah. Kenyaataannya untuk menanam cabai tidak seribet yang ibu-ibu bayangkan, tidak pula membutuhkan lahan kalo hanya sekedar untuk konsumsi tanam aja di pot atau polybag dan taruh di depan rumah atau samping rumah.
Untuk penanaman pohon cabe di dalam pot atau polybag sesungguhnya tidak lah memerlukan perawatan khusus, hanya saja membutuhkan sesekali pupuk kandang dan butuh di siram pagi dan sore kalau musim kemarau, kalau musim hujan ya ga perlu di siram lagi.
Pohon cabai dapat di panen setelah umur sekitar 2 bulan setelah menanam, dan biasanya dua atau tiga pohon sudah bisa mencukupi kebutuhan dapur lho. Untuk perawatan dari hama, bisa di semprot dengan pestisida alami biar aman dan sehat. Membuat pestisida alamai juga gampang, bisa menggunakan bahan-bahan dari dapur Seperti bawang merah, bawang putih atau yang lainnya, untuk membuat pestisida alami bisa di lihat disini.
Sedangkan untuk ibu-ibu yang punya lahan sedikit di depan rumah, bisa di pergunakan untuk menanam pohon cabe dengan polybag seperti ini lho bu, ini tanaman cabe saya untuk antisipasi lonjakan harga pas puasa dan lebaran besok.
Nah itulah solusi dan trik untuk mengatasi permasalahan meningkatnya harga cabe di pasaran, semoga bermanfaat. jangan lupa baca artikel yang lainnya yah, seperti berikut ini